Gempa 7.3 SR, Cobaankah atau malah Azab dari Allah?

Jumlah korban tewas akibat gempa 7,3 SR di Tasikmalaya kemarin(2 September 2009) telah mencapai 46 orang, sementara ribuan lainnya terluka. Mereka kini mengungsi di sejumlah daerah di Jawa Barat, selain itu pasca terjadinya gempa masyarakat di Kecamatan Cigalontang, Tasikmalaya, mengeluhkan ketersediaan air bersih yang terbatas. Selain air bersih untuk minum mereka juga kesulitan air untuk mandi.

Mungkin Wacana gempa ini dapat menjadi renungan kita bersama karena ane  pernah baca di Al-Quran seperti ini :

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.

Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur?

Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain?

Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.

Dan apakah belum jelas bagi orang-orang yang mempusakai suatu negeri sesudah (lenyap) penduduknya, bahwa kalau Kami menghendaki tentu Kami azab mereka karena dosa-dosanya; dan Kami kunci mati hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar (pelajaran lagi)?  (7:96-100)

Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. (8:25)

Ane rasa gempa ini karena pemerintahan Indonesia dan sebagian rakyatnya jauh dari Islam dan memusuhi/mencurigai Islam, aktivis masjid, orang-orang yang mengikuti majelis talim dan banyak hal-hal yang di lakukan negara Indonesia ini yang bertentangan dengan syariat Islam.

Dan bisa saja musibah terjadi karena dosa-dosa kita, maka dari itu kita harus menjaga diri dan hati dari dosa-dosa, karena musibah ini dapat menimpa bukan saja kepada orang-orang zalim tapi seluruh umat manusia disekitarnya.